Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi Usai Sebelum Dimulai


Judul: Usai Sebelum Dimulai
Penulis: Israkhansa
Penerbit: Buku Republika
Tahun Terbit: 2019
Tebal buku: xii + 164 halaman
Ukuran buku: 11 x 15,5 cm
ISBN: 978-602-7595-63-7
Peresensi: Yumahest

Dari judulnya saja aku sudah tertarik. Penulis pandai sekali memilah diksi yang membuat rasa penasaran orang yang membaca judulnya melambung tinggi.

Kali pertama aku baca judulnya, yang terlintas di kepalaku adalah "Bagaimana sesuatu bisa usai tapi sebelum kita memulainya?" Dan untuk menemukan jawabannya, tentu saja harus baca bukunya dulu. Soalnya, kalau dipikir secara logika malah membuat kepala terasa pusing.

Tapi, kini aku mengerti kengapa penulis memilih judul itu. Ya … karena memang cocok, sih, sama isinya.

Buku "Usai Sebelum Dimulai" ini adalah buku kumpulan puisi yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Republika dan dicetak hard cover. Layout-nya juga bagus. Apalagi di setiap puisinya disertai ilustrasi berwarna yang membuat buku ini makin keren.

Salah satu puisi yang aku suka dari buku ini adalah:
ASA TAK GUNA
Perkara asa, kau padamkan saja,
sebab ia hidup pun tak lagi guna,
jika hanya sebatas ada. [hal. 42]

Diksi yang digunakan penulis dalam buku "Usai Sebelum Dimulai" ini sederhana, tapi dirangkai dengan apik sehingga makna yang tersirat di dalamnya mudah dipahami.

Berikut sebagian puisi favoritku dari buku ini:

TAK SOAL
Berpisah denganmu
tidak pernah menjadi masalah,
sebab ada atau tiadanya kamu,
hidup adalah hidup:
ia akan tetap berjalan. [hal. 38]

PETUALANG PULANG
Dihabiskannya
waktu untuk ia tualang,
tapi tetap saja,
hanya kepada dirinya
ia berpulang. [hal. 122]

Nah, bagi yang suka puisi, harus banget nih baca buku ini.

Kelebihan dalam buku "Usai Sebelum Dimulai" ini adalah terdapat ilustrasi yang cantik, menggambarkan setiap puisinya. Jadi, tidak mudah bosan saat membacanya, juga dari ilustrasi tersebut kita bisa mudah menangkap makna puisinya. Selain itu, tata letaknya bagus, font yang dipakai juga sederhana dan mudah dibaca.

Sedangkan kekurangannya, pada halaman viii  tertulis jumlah halamannya adalah vi + 163 hlm, sedangkan jumlah halaman yang sebenarnya adalah xii + 164. Juga ada beberapa puisi yang menurutku terlalu pendek di buku "Usai Sebelum Dimulai" ini.

Sebagai contoh:

BERI IA SPASI
Beri ia spasi,
agar perginya
tidak lagi perlu kau tangisi. [hal. 109]

Sebenarnya tidak terlalu jadi masalah, sih. Karena membuat puisi kan banyak tipenya. Cara penulisannya juga cenderung bebas.

So, guys. Walaupun puisinya ada yang pendek, tapi tetap saja ada makna tersembunyi di dalamnya. Pokoknya nggak nyesel, deh, baca buku ini.

Posting Komentar untuk "Resensi Usai Sebelum Dimulai"