Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penulis Pemula Wajib Belajar Elipsis!

Hei, ada yang tahu nggak sih elipsis itu yang kayak gimana?

Yap. Tanda baca titik yang diketik tiga kali secara berturut-turut. Seperti ini (…).

Nah, aku juga nggak hanya sekali nemu penulis yang suka banget sama tanda baca ini. Buktinya, dia sering pakai di naskahnya. Padahal nggak dikasih pun nggak masalah. Artinya, penulisannya belum tepat. Mereka (penulis pemula) salah menempatkan elipsis alias belum paham penggunaan elipsis itu sendiri.

Apakah kamu salah satu dari mereka?

Tenang aja. Aku akan bahas sampai tuntas di sini.

Fungsi atau penggunaan elipsis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Untuk menandakan suatu kalimat tersebut terputus-putus.

Contohnya:
Narasi:
Aldi menjadi rebutan gadis-gadis di sekolah itu bukanlah hal yang baru … Hmm, ya, aku pun tak bisa memungkirinya, dia memang tampan.

Dialog:
"Sejak aku tahu kalau di perantauannya terjadi tsunami, dia tidak pernah lagi mengabariku, Ra. Aku sendiri tidak tahu dia ada di mana dan bagaimana keadaannya sekarang. Kuharap … ah, dia akan menghubungiku secepatnya."

2. Untuk menunjukkan bahwa ada kata yang dihilangkan dalam suatu kalimat tersebut.

Contoh:
Narasi:
Sahabat sejati itu menurutku yang bisa setia saat susah maupun senang, bukannya … seperti ini.

Dialog:
"Dia memilih … untuk membangun kebahagiaan yang baru, Ta. Aku bisa apa?"

Lalu bagaimana cara penulisan elipsis jika ingin meletakkan di akhir kalimat?

Begini contohnya:

"Aku tidak menyukaimu. Apalagi rambutmu …," protes Agata. Namun, belum selesai gadis itu mengatakannya, Ryan memotong ucapannya.

Versi kalau si Ryan nggak motong ucapan Agata. Agata mau bilang kayak gini:
"Aku tidak menyukaimu. Apalagi rambutmu gondrong," protes Agata.

Nah, kelihatan kan guys kalau ada kata yang hilang di dialog tersebut. Contoh ini termasuk ke penggunaan elipsis yang nomor dua, ya.

Oke, pasti kalian ada yang bingung kenapa ada tanda koma, ya kan? Nah, tanda koma itu ada karena setelahnya ada dialog tag.
Dialog tag?
Iya. Kata 'protes' di sana merupakan salah satu dialog tag.
Apa aja, sih, yang termasuk dialog tag?
Oke. Kalian bisa belajar dulu. Silakan klik di sini.


"Pergi! Tempatmu bukan di sini. Kau ini …." Agatha mengusir Ryan seraya mendorong pria itu agar keluar dari indekosnya yang khusus wanita.

Versi lengkapnya begini:

"Pergi! Tempatmu bukan di sini. Kau ini laki-laki." Agatha mengusir Ryan seraya mendorong pria itu agar keluar dari indekosnya yang khusus wanita.

Nah, kenapa titiknya ada empat?
Begini, guys. Tiga titik itu murni elipsis, sedangkan titik satunya itu titik biasa, bukan elipsis.
Kenapa ditulisnya demikian?
Coba lihat setelah dialog. Adakah dialog tag di sana?
Yap. Nggak ada. 'Agata' itu nama orang, bukan dialog tag.

Oh, iya. Ada satu lagi. Coba perhatikan caraku menuliskan elipsis di atas.

Sudah ketemu apa yang kumaksud?

Oke oke, kukasih tahu.

Elipsis itu ditulis dengan diberi spasi pada sebelum dan sesudah elipsis.

Contoh:
Kata … kata.

Ingat!
Pakai elipsis boleh-boleh aja kok, guys. Tapi jangan sering-sering dipakai juga dalam satu naskah. Kalau terlalu banyak, malah nggak bagus.

Oke. Sekian, guys. Salam literasi.

Good luck!

Posting Komentar untuk "Penulis Pemula Wajib Belajar Elipsis!"